Monday, October 19, 2009

Lagu: GUBYAB (versi Lagu Daerah Banyuwangi)

Lagu "GUBYAB", saya ciptakan dalam bahasa Banyuwangi (Osing), dalam melodi nada-nada slendro, dengan iringan musik modern dan tradisional kendang kempul.

Penciptaan lagu ini dilatar belakangi oleh keadaan ekonomi di Indonesia yang semakin terpuruk, sehingga banyak orang yang ingin berhasil, ingin kaya, dan juga ingin agar dicintai dengan cara membohongi orang lain.

Gubyab dalam bahasa Banyuwangi berarti bohong, diserukan kepada orang yang telah melakukan perbuatan bohong, agar tidak melakukannya lagi, karena bagaimanapun juga, cepat atau lambat, tingkah laku bohong dapat diketahui, sehingga persahabatan, percintaan, serta relasi lainnya bisa putus tidak berkelanjutan.

Lyric atau syair lagu "Gubyab" adalah seperti dibawah ini:

"GUBYAB" (Cipt. Wowok Meirianto)

Em Am Em
Gubyab, gubyab, gubyab
D Em
Mulo riko tukang gubyab
Em Am Em
Gubyab, gubyab, gubyab
Am D Em
Akeh wong yoro, hang riko gubyab

Em Am Em
Ngalor ngidul ngetan lan ngulon
D Em
Omongan riko yo kari dhuwur
Em Am Em
Hore, sakiki, ngkesuk lan embyen
Am D Em
Omongan riko, sing keneng diukur


REFF:
D Em
Isun wis paham gendingan riko
D Em
Mulo yo ojo kathik mbaleni
Am C
Isun wis weruh rayuan riko
Am Em
Mulo yo ojo katik nyemayani


NOTE:
Lagu ini masih "DEMO"
Akan diproduksi dan dijual ke pasaran, pada bulan Pebruari 2010

Link lagu bisa dicoba nikmati di:
http://files1.mailboxdrive.com/mp3s-new/w/wowokme@yahoo.com/947493.mp3


Lagu: RONDO MANING (Lagu Daerah Banyuwangi)

Lagu "Rondo Maning", adalah lagu yang saya karang/ciptakan dalam bahasa daerah Banyuwangi-Jawa Timur (OSING). Lagu ini diiringi menggunakan musik gabungan: modern dan musik tradisional, yaitu kendang, kempul, keluncing dan organ, gitar, bass electric. Namun masih mengikuti tangga nada khas Banyuwangi "Slendro", yaitu tanpa nada 4 (fa) dan nada 7 (si).

Lagu ini saya karang sendiri dengan latar belakang: adanya fenomena yang menarik dan semakin banyak dikalangan artis atau orang terkenal di Indonesia, dimana dengan mudahnya pasangan suami-istri cerai-kawin-cerai-kawin, sehingga jumlah janda makin bertambah dan juga ada yang menjanda beberapa kali. Bahkan, dengan fenomena ini seakan menjadi "trend" dikalangan kehidupan modern saat ini. Biasanya, pelaku beralasan: siapa sih yang menginginkan cerai...? cinta kami kan sudah tulus...? Akhirnya...hanya bisa pasrah dan berserah, bahwa itu adalah kehendak sang maha kuasa.

Rondo maning, dalam bahasa Banyuwangi artinya adalah janda lagi. Artinya, adalah bisa telah kawin-cera0-kawin-cerai lebih dari sekali, atau bisa juga diartikan menjadi janda tambahan lagi dari janda-janda yang telah ada.

Lyric Lagu "Rondo Maning", yang di arransir oleh Arif Joko lelono, dan vocalyst Deby, adalah seperti dibawah ini:

"RONDO MANING" (Cipt. Wowok Meirianto)

Em
Jo ijo-ijo klopo ijo
Am
Ning koning-koning klopo gading
Em
Isun yoro sing nduwe bojo
-------Bm-----------Em
Yoro isun, rondo maning


Em
Nglencer nyang kuto Banyuwangi
Am
Tuku sampur nong pasar cungking
Em
Isun yoro sing nduwe laki
-------Bm-----------Em
Yoro isun, rondo maning


REFF:
--D-----------------Em
Isun welas nono watese
----D--------------------Em
Janji orip bareng selawase
---Am-------------------Em
Tapi yoro, yo wis pastine
--D------------------------Am
Isun pasrah nyang hang kuoso
-------Bm-----------Em
Yoro isun, rondo maning


NOTE:
Akan diproduksi dan dipasarkan dalam bulan sejak Maret 2010.

Video Klip, bisa dicoba nikmati di youtube:
http://www.youtube.com/watch?v=9-xiWbpz3kA

Musik Daerah Banyuwangi

Musik daerah asal dari Banyuwangi, selain memiliki bahasa khusus sendiri (OSING), juga memiliki tangga nada dan iringan yang unik khas daerah Banyuwangi. Mungkin, jaman dahulu, kerajaan Blambangan memiliki otonomi dan kekuasaan yang sangat tertutup, sehingga bahasa dan seni budaya didaerah ini memiliki ke khas an tersendiri.
Pengaruh seni daerah Bali memang terasa ada, khususnya pada peralatan musiknya seperti angklung, gambang, kendang, gong. Sedangkan pengaruh seni daerah Jawa Timur/Tengah/Barat juga ada, seperti kendang, gambang, kempul serta gong.

Irama kendang lagu daerah Banyuwangi justru agak mirip dengan kendang Jawa Barat/Sunda. Sedangkan irama gambang lagu daerah Banyuwangi adalah mirip dengan rancaknya gambang tradisional dari Bali.

Tangga Nada Melodi pada lagu daerah Banyuwangi adalah Tangga nada SLENDRO, yaitu hanya memiliki 5 nada:

1 (do), 2 (re), 3 (mi), 5 (sol), 6 (la).

Jadi, tidak ada nada 4 (fa) dan nada 7 (si).

Beberapa tahun belakangan, dengan pengaruh kuat lagu dang-dut, campur sari, melayu Indonesia, maka sudah mulai ada diciptakan lagu daerah Banyuwangi yang memiliki melodi nada 4 (fa) dan 7 (si) dengan bahasa Osing. Namun, kalau dicerna, maka terasa sudah keluar dari pakem lagu daerah Banyuwangi.

Tangga nada minor dengan melodi tanpa 4 (fa) dan 7 (si) ini juga dimiliki oleh lagu tradisional Mandarin/China. Namun cengkok yang dimiliki lagu daerah Banyuwangi adalah berbeda dengan cengkok lagu-lagu mandarin, apalagi dinyanyikan dengan logat bahasa Osing yang khas.

Musik Tradisional pengiring lagu daerah Banyuwangi juga ada bermacam-macam. Ada Angklung Caruk, Gandrung, Kendang Kempul, Kuntulan, Barong, Janger, dan bahkan sekarang sudah mulai dipergunakan iringan musik modern seperti drum, gitar electric, keyboard, dls.

Beberapa Musik Pengiring lagu daerah Banyuwangi, dan juga contoh beberapa lagu daerah dan lyric, karangan penulis, akan dibuat dalam blog selanjutnya.